


Di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Tim Penggerak LUKMEN (Lukas dan Klemen) Se-Jawa dan Bali Tahun 2011 telah dilantik secara simbolis oleh Dewan Pembina Daerah Parta Demokrat (DPD) di Propinsi Papua yakni bapak Lukas Enembe S.IP. Dalam momen itu, brother Enembe menambahkan bahwa kita selaku anak adat melihat dan menata Papua dari sudut pandang adat istiadat yang diwariskan oleh para leluhur kita dimasa lampau, karena keunikan budaya bangsa Papua mempunyai nilai plus bagi bangsa lain didunia. Dengan adanya budaya ini kita dipanggil untuk membangun ideologi tentang apa itu “Kasih”. Kasih mula-mula yang diajarkan oleh Maha Pencipta Langit, Khalik dan Bumi. Semua umat dimuka bumi ini akan saling mengenal dan mengasihi melalui hukum kasih. Lebih lagi, siapapun orangnya yang akan memimpin di Propinsi Papua seharusnya mempunyai landasan kokoh dalam Hukum Taurat Allah dan Hukum Adat Papua. Dengan adanya pemahaman dan pengalaman yang luas, yang pasti kita bisa membangun Propinsi Papua berstandard internasional,tutur Lukas. Dalam melaksanaan pembangunan baik jangka panjang maupun jangka pendek tentunya persatuan dan kesatuan harus dipertahankan dalam rangka mempersempit ruang gerak diskriminasi perbedaan ras, suku, golongan, daerah sebab perbedaan itulah yang akan menceraikan kita dari keutuhan bangsa Papua yang mendiami di Bumi Cendserawasih. Beliau diusung oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat berdasarkan penilaian khusus bahwa dia sudah layak dan mampu memimpin pada pemerintahan Gubernur di Propinsi Papua di masa mendatang. Dengan adanya kerja keras gigih, semangat dan keberanian yang dimiliki oleh brother Enembe sudah menjadi modal dan senjata ampuh untuk menerobos tembok yang selama ini menjadi hambatan dalam perjalanannya. Dengan keyakinan kita dapat menyatakan bahwa dalam berbagai prospek usaha diberbagai bidang tidaklah mudah, melainkan ada banyak tantangan yang harus dihapi. Semua cobaan dan rintangan tersebut sudah dijalani olehnya dan itu dijadikan sebagai pelajaran, sebab pengalaman adalah guru yang terbaik (experience is the best teacher). Ada banyak pengalaman dan pengetahuan yang kita bias petik dan menelaah untuk mendapatkan hikmanya. Pengalaman terindah yang pernah tercatat dalam sejarah bahwa dalam bursa pemilihan Gubernur Propinsi pada Tahun 2006 Papua dimasa lalu telah kami awali dengan semangat dan kerja keras, tetapi saat itu kami dinyatakan kalah dari kompetisi tersebut.
Kondisi ini merangsang semangat kepada bangsa Papua pada khususnya yang mendiami di jantung burung Cenderawasih di Kawasan Pegunungan Tengah Papua bahwa kami harus mempunyai tekad dan komitmen untuk merebut kembali Kain Biru yang sedang melayang-melayang di Angkasa. Sebab kain itu akan memberikan kenyamanan dan pembaharuan di Tanah Papua. Salah satu kerja keras yang dilakukan oleh Tim Penggerak LUKMEN adalah melakukan konsolidasi ke KPU Pusat, namun berdasarkan peraturan pemerintah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat tidak respons, sehingga kembali kepada strategi lain yang sudah dikemas dalam cakupan program kerja Tim. Dengan komitmen dan tekad oleh Tim akan berupaya sampai titik darah penghabisan untuk melempar kedua kandidat kedalam pantai Hamadi untuk menyelam, dan menyelamatkan manusia yang hilang dalam lautan Hamadi. Sebab cara untuk berenang dan menyelamatkan kami sudah belajar dari ratusan tahun yang lalu. Saat ini, kita membutuhkan keberanian untuk berenang dan menyelamatkan yang terlanjur tenggelam. “orang pintar adalah tidak mengulangi kesalahan yang perna dibuatnya, sedangkan orang bijak adalah orang yang tidak melakukan kesalahan yang dibuat oleh orang lain” by taryykelle. *